Sukses

Stok Beras Melimpah, Jokowi Jamin Harga Beras Stabil

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa stok beras akan kembali melimpah secara nasional pada Maret mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa stok beras akan kembali melimpah secara nasional pada Maret mendatang. Sebab, sejumlah daerah sentra produksi beras akan memasuki panen raya pada akhir Februari dan awal Maret 2023.

"Mungkin secara nasional di Februari mungkin 1 jutaan (hektare), mungkin nanti di bulan Maret 1,9-an (juta hektare). Kira-kira itu, sehingga kalau produksi dari petani, dari panen ada artinya stok melimpah," kata Jokowi mengunjungi Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, ditulis Minggu (19/2/2023).

Jokowi mengatakan, saat ini harga beras di bawah Rp 9.000 per kilogram (kg) dengan kualitas baik pun sudah mulai tersedia di pasaran. Keterjangkauan harga beras iji terjadi setelah terdistribusinya beras milik Perum Bulog.

"Apakah operasi dari Bulog sudah sampai ke warung, ke pasar-pasar?, saya lihat sudah dan harganya baik, tadi Rp44.000 untuk 5 kilo(gram). Artinya, harga di bawah Rp9.000. Tadi kita lihat semua warung ada semuanya dan melimpah di sini," ujar Jokowi.

Sementara untuk stok minyak goreng di Pasar Wonokromo cukup banyak dengan harga Rp14.000 per liter. Jokowi menambahkan, untuk harga telur ayam dan bawang merah juga turun meskipun tidak signifikan.

Jokowi berharap stabilitas harga pangan di daerah dapat terus dipertahankan, sehingga inflasi baik di daerah maupun nasional secara keseluruhan dapat dikendalikan dengan baik.

"Jangan sampai nanti kayak beras, sebulan yang lalu mengerek inflasi yang sangat tinggi di seluruh Tanah Air, bukan hanya di Jawa Timur saja. Tapi sekarang sejak lima hari yang lalu karena operasi beras dari Bulog sudah mulai turun, meskipun belum semua daerah," terang Jokowi.

Reporter: Sulaeman

SUmber: Merdeka.com

2 dari 3 halaman

Bulog Gelar Operasi Pasar hingga Maret 2023, Siapkan 315 Ribu Ton Beras

Perum Bulog mengaku akan menyelenggarakan operasi pasar hingga Maret 2023. Upaya ini dilakukan demi menjaga harga beras tak naik.

Dalam operasi pasar ini, Bulog menyiapkan 315 ribu ton beras dari stok cadangan beras pemerintah (CBP).

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memerintahkan Bulog untuk menggelontorkan stok CPB, baik dari penyerapan dalam negeri maupun beras impor untuk operasi pasar.

"Yang impor itu juga akan kita turunkan, semuanya akan kita habiskan untuk operasi pasar untuk Januari, Februari sampai nanti Maret," kata Budi Waseso atau akrab disapa Buwas di Kompleks Istana Kepresidenan dikutip dari Antara, Selasa (31/1/2023).

Buwas menjelaskan bahwa beras yang disalurkan lewat operasi pasar merupakan beras impor premium yang dijual seharga Rp8.300 per kg.

Harga beras tersebut lebih rendah dari harga rata-rata beras medium nasional yang saat ini mencapai Rp12.900 per kg.

"Beras ini beras premium, bukan beras medium. Kita jualnya Rp8.300. Jadi harusnya tidak ada persaingan karena beras ini yang terbaik," kata Buwas.

Untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan terhadap beras impor saat operasi pasar, Buwas menyampaikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Mabes Polri serta Food Station Cipinang.

3 dari 3 halaman

Stabilkan Harga Beras

Adapun Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk melakukan operasi pasar dengan menggunakan stok CBP sebanyak 1,2 juta ton guna menjaga stok dan stabilisasi harga beras di tingkat konsumen sepanjang 2023.

Sebelumnya, Perum Bulog sesuai arahan Presiden Joko Widodo telah menggelontorkan 100 ribu ton beras melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal operasi pasar pada awal Januari 2023 untuk meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran.

Harga pembelian dari gudang Bulog berkisar Rp8.300-Rp 8.900 per kg disesuaikan dengan pembagian zonasi.

Sebagai rincian, beras dijual seharga Rp8.300 per kg untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi, sedangkan wilayah Sumatera kecuali Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Rp8.600 per kg, serta wilayah Maluku dan Papua sebesar Rp8.900 per kg.